Menginap di Hotel Bintang Dua
Alhinduan.com- Jelang akhir tahun, tentu sobat sudah nggak sabar lagi ya pengin liburan? Sama. Karena masih pandemi, saya dan seorang teman, Ade Hana, seorang solo traveler yang sudah pernah menjelajahi Singapura, Malaysia, Brunei, dan dua kali keliling Pulau Jawa, iseng menjajal menginap satu malam di sebuah hotel bintang dua di Kawasan Pecinan Jalan Gajahmada Pontianak. Sebelumnya, saya kutip dari travel.tempo.co, sekilas info mengenai standar kriteria hotel berbintang.
Lembaga
Sertifikasi Usaha atau LSU Bidang Pariwisata yang berwenang menilai sertifikasi
usaha dan penggolongan hotel. Berikut detail klasifikasi fasilitas dan
pelayanan hotel untuk setiap penggolongan bintang.
Hotel Non-Bintang
Hotel ini disewakan dengan harga yang relatif murah
dan fasilitasnya standar. Biasanya hotel non-bintang ini disebut dengan hotel
budget. Kriteria hotel non-bintang, antara lain punya kamar sederhana dan kamar
mandi berada di luar. Hotel kapsul termasuk tipe ini. Hotel kapsul di Pontianak
harga per malam berkisar Rp 65.000-Rp95.000, tergantung jenis hotelnya juga.
Tidak menyediakan sarapan gratis karena rata-rata yang menginap para backpacker
yang jarang berada di hotel dan hanya butuh untuk tidur saja.
Hotel Bintang Satu
Hotel bintang satu biasanya dikelola oleh pemilik dan
ukurannya relatif kecil. Namun hotel ini berlokasi strategis, di tempat ramai,
dan memiliki akses ke transportasi umum. Tentu saja harganya jauh lebih murah.
Yang masuk golongan hotel bintang satu ini antara lain punya kamar tipe standar
dengan jumlah kamar minimal 15 unit, kamar mandi di dalam, dan luas kamar
minimal 20 meter persegi. Harga kamar di Pontianak sekitar Rp 100.000-Rp200.000
per malam. Biasanya menyediakan kamar dengan kasur kecil untuk satu orang. Ada
yang seharga Rp164.000 tanpa sarapan.
Hotel Bintang Dua
Akses menuju hotel bintang dua biasanya mudah
dijangkau. Hotel bintang dua berlokasi di lingkungan yang aman, bersih, dan
bebas polusi. Gedungnya juga terawat dan rapi. Kriterianya kamar standar
minimal 20 unit dengan luas 22 meter persegi, punya kamar suite minimal satu
unit seluas minimal 44 meter persegi, kamar mandi di dalam, tersedia televisi
dan telepon di setiap kamar. Pintu kamar hotel bintang dua telah dilengkapi
pengaman. Kamarnya memiliki penyejuk udara dan jendela. Hotel bintang dua juga
harus punya lobi, sarana olahraga, rekreasi, dan bar.
Hotel seperti ini lumayan banyak jumlahnya di
Pontianak. Harga per malam di atas Rp200.000 tapi masih di bawah Rp 300.000.
juga dilengkapi wifi di masing-masing kamar. Kasur yang disediakan ada yang
single bed dua buah atau satu kasur besar untuk dua orang. Nah, di hotel tipe
inilah saya dan Ade menginap. Harga per malam Rp 210.000 yang kami share cost
per orang bayar Rp 105.000, sudah termasuk sarapan. Murah, ya?
Hotel Bintang Tiga
Hotel bintang tiga memiliki akses yang mudah untuk
menjelajah tempat wisata, pusat belanja, pusat bisnis, sampai jalan tol.
Kriterianya punya lobi berdesain apik, memiliki kamar standar minimal 30 unit
dengan luas minimal 24 meter persegi, kamar suite minimal dua unit dengan luas
minimal 48 meter persegi, serta kamar mandi dalam. Selain sarana rekreasi dan
olahraga, harus ada restoran yang menyediakan makanan pagi, siang dan malam.
Hotel bintang tiga juga punya valet parking.
Di Pontianak, beberapa hotel bintang tiga di antaranya
Avara Boutique Hotel, Orchard (Jl Gajahmada dan Jl. Perdana), NEO, Ibis, Kapuas
Dharma, dan beberapa hotel di deretan Jalan Gajahmada. Harga per malam di atas
Rp 300.000 (sudah termasuk sarapan). Sebagian besar hotel bintang tiga dan
empat juga dimiliki jaringan orporasi besar, bahkan internasional. Dulu ada
Hotel Santika dan saya pernah menginap di sana. Namun, sejak awal pandemi Maret
lalu, hotel itu berhenti beroperasi sampai sekarang.
Hotel Bintang Empat
Hotel ini memiliki bangunan luas dan besar, dekat
dengan destinasi wisata, tempat belanja, dan pusat hiburan. Kriteria hotel
bintang empat memiliki kamar tipe standar minimal 50 unit, kamar suite paling
sedikit tiga unit yang luas minimalnya 48 meter persegi, sama seperti hotel
bintang empat. Tamu dapat menikmati kamar mandi malam dengan fasilitas air
panas atau dingin. Lobi di hotel bintang empat minimal seluas 100 meter
persegi.
Hotel bintang empat biasanya memiliki fasilitas kolam
renang. Di Pontianak, beberapa hotel besar seperti Aston, Harris, Golden Tulip,
Mercure, Grand Mahkota dan Maestro termasuk bintang empat dengan harga per
malam mulai Rp 400.000, ada yang sudah termasuk sarapan. Di Kabupaten Kuburaya
ada satu, Gardenia hotel dengan harga kamar termurah sekitar Rp 420.000 sudah
termasuk sarapan. Di Singkawang ada Swissbelin hotel dengan harga kamar per
malam di atas Rp 500.000 sudah dengan sarapan.
Hotel Bintang Lima
Hotel bintang lima adalah hotel yang paling mewah dan
memiliki layanan multibahasa. Hotel ini menyediakan welcome drink, sampai ada
daftar minuman wine yang bisa dipilih saat masuk ke kamar hotel. Hotel bintang
lima harus punya kamar tipe standar minimal 100 unit dengan luas minimal 26
meter persegi. Paling sedikit memiliki empat kamar suite dengan luas 52 meter
persegi dan kamar mandi dalam dengan air panas atau dingin.
Tempat tidur, interior, dan furnitur di dalam kamar
hotel bintang lima harus berkualitas tinggi. Layanan restoran buka 24 jam dan
makanannya bisa diantar ke kamar. Hotel bintang lima juga menyediakan fasilitas
pusat kebugaran dan valet parking.
Catatan: menurut
info dari Ketua PHRI Kalbar Bapak Yuliardi Qamal, di Kalbar belum memiliki hotel
bintang lima.
Menginap di Hotel Bintang Dua
Sebelum memutuskan
menginap di hotel ini, saya dan Ade survey keliling hotel dan melihat langsung kondisi
kamar hotel bintang dua yang akan kami tempati. Tentu saja kami memilih kamar
termurah untuk dua orang, dan harganya kami bayar dengan model cost sharing. Yang
lucu, ada sebuah hotel bintang dua yang menyediakan sandal hotel berupa sandal
jepit swallow. Haha, parah! Mending nggak usah sekalian.
Oh ya,
hampir semua hotel bintang dua tidak menyediakan kulkas di kamar. Bahkan hotel
bintang tiga pun tidak semua ada loh. Biasanya hanya menyediakan air putih
saja, tanpa kopi dan teh sachet. Juga untuk standar/superior room dengan harga termurah tidak memberi
sandal hotel, kecuali tipe deluxe room.
Selain itu,
siapkan terminal colokan listrik dari rumah karena biasanya seperti di hotel
tempat kami menginap ini cuma ada satu tempat colokan listrik saja sehingga
terpaksa kita berdua harus gantian men-charge ponsel dan laptop. Ruwet! Kalau bisa
juga bawa sabun mandi dan sampo dari rumah ya. Di hotel tempat kami menginap cuma
disediakan sikat gigi, odol, dan sampo saja, tanpa sabun! Warbiasak!
Oh ya,
biasanya untuk check in di hotel paling awal jam dua siang baru bisa dan untuk
check out esok harinya paling lambat pukul dua belas siang. Jeda waktu dua jam
digunakan para petugas hotel untuk membersihkan kamar. Sekian keseruan kami Menginap di Hotel Bintang Dua di
Pontianak. Akhir tahun nanti saya dan adikku akan mencoba keseruan menikmati malam
pergantian tahun di sebuah hotel bintang tiga di Pontianak. Hotel apakah itu?
nantikan tulisan berikutnya ya. Semoga tahun depan sudah bisa ke luar Kalbar
tanpa harus di swab. Aamiin.
No comments