Rahasia Sukses Berkarir di Era Digital
Alhinduan.Com-
Pembaca blog
Alhinduan.Com tercinta, kali ini kita akan membahas sebuah buku menarik dan sangat penting bagi peningkatan karir di era digital
saat ini. Judul bukunya RASBERI (RAhasia Sukses
BERkarir Internasional) ditulis oleh Aretha Aprilia, Ph.D.
Dr. Aretha pernah
berkarier di United Nations Environtment Programme (UNEP) di Bangkok, Thailand
sebagai coordinator of the Asia Pasific Forum for Environment and Development
(APFED) Showcase Facility.
UNEP merupakan sebuah
lembaga resmi di bawah PBB yang menangani masalah lingkungan dan perubahan
iklim. Buku ini bisa kamu dapatkan di toko buku Gramedia seluruh
Indonesia, loh. Nah,apa saja poin-poin
penting dalam buku ini? Simak,yuk!
Di bagian awal, Dr.Aretha
menyajikan fakta menarik sebagai berikut:
Lebih dari 70 persen pekerjaan di dunia saat ini diisi oleh kandidat
internal alias ‘orang dalam’. Wow! Lebih dari 50 persen karyawan memperoleh
pekerjaan yang lowongan kerjanya tidak pernah diiklankan di media, ngeri,
ya?
Sekitar 70-80 persen pekerjaan didapat melalui networking dan hanya
5 persen dari iklan lowongan dan job fair.Karena itulah, metode konvensional
seperti mencari iklan lowongan kerja di dalam surat kabar dan mengirim lamaran
sebanyak-banyaknya sangat tidak efektif. Hari gini, gitu loh.
Salah satu Rahasia Sukses Berkarir di Era Digital yang sudah dipraktekkan langsung oleh penulis adalah
dengan mengikuti internship program (magang) di institusi atau perusahaan yang
ingin Anda tuju.
4 strategi non-konvensional yang disarankan Aretha
adalah:
1. Bersedia mengikuti program magang tanpa digaji
Banyak lembaga internasional yang menawarkan kepada
mahasiswa pascasarjana untuk bekerja tanpa digaji. Saat magang, tunjukkan semua
potensi yang Anda miliki di hadapan ‘orang penting’ di lembaga tersebut. Suatu
saat ketika mereka butuh karyawan tetap, Anda lah yang akan pertama kali
dikontak.
2. Bersedia menerima tawaran kerja dari lembaga asing
dengan short-term contract
Banyak perusahaan besar di AS yang kini tidak mampu
lagi menggaji karyawan full-time sehingga posisi freelancer dan karyawan
short-time menjadi opsi terbaik. Rebutlah kesempatan itu!
3. Bersedia ditempatkan di mana saja dan kapan saja
Kebanyakan lembaga/ perusahaan internasional lebih
tertarik merekrut karyawan yang memiliki pengalaman kerja dan exposure secara
internasional dibanding sekadar ‘jago kandang’.
Beberapa profesi seperti media berita internasional
misalnya-baik cetak,TV, online- seperti BBC, CNN, Al Jazeera, memerlukan
kontributor berita yang berani ditempatkan di mana saja dan kapan saja,
termasuk di negara dengan tingkat kesulitan tinggi (hardship locations) seperti
Afrika dan Timur Tengah.
Menjadi wartawan perang merupakan pekerjaan dengan
resiko paling tinggi di dunia, seperti diculik pihak pemberontak hingga
kematian akibat terkena peluru nyasar.
Menurut artikel di majalah The Economist tentang hasil
survey kesediaan pekerja dari seluruh dunia untuk hidup dan bekerja di luar negara
mereka menunjukkan persentasi tertinggi untuk Asia diraih kaum pekerja dari
India dan Filipina, sedang untuk Indonesia hanya 17 persen.
4. Penguasaan Bahasa Asing
Tidak harus menguasai aksen British, Australian, atau
American, cukup berkomunikasi dengan lancar, mampu menulis dan membaca
dalam bahasa Inggris yang jelas dan mudah dimengerti orang lain. Salah satu
kelemahan fatal orang Indonesia adalah kurang menguasai bahasa asing, terutama
Inggris.
Sebuah artikel di marketeer.com (versi online majalah
Marketeer milik Hernawan Kartajaya) menyebutkan bahwa kemampuan bahasa Inggris
orang Indonesia bahkan di bawah Vietnam!
Strategi Melamar dan Dilamar Kerja
A. Identifikasi jenis
pekerjaan yang anda minati
Sebelum melangkah, ada
baiknya kita pertama-tama melakukan refleksi diri untuk menganalisa kinerja
kita sekarang dan di masa lampau, untuk selanjutnya menyusun aspirasi kerja di
masa depan. Aspirasi ini dibuat berdasarkan analisa tentang jenis pekerjaan apa
yang paling Anda nikmati.
Apakah Anda tipe orang
ekstrover dan senang melakukan presentasi, bertemu dengan orang banyak, dan
mengkoordinir proyek? Ataukah introver yang senang bekerja di belakang meja,
mengutak-atik program komputer, dan menulis laporan riset?
Tulislah jawaban untuk
tiap pertanyaan di bawah ini dengan jujur untuk membantu Anda menganalisa diri.
Tidak perlu mengedit pikiran Anda sendiri, dan jangan memberikan batasan
terhadap pemikiran Anda. Biarkan pikiran bebas berkelana dan bermimpi.
1) Apakah cita-cita
atau tujuan akhir Anda dalam bekerja?
(contoh: menjadi
direktur sebuah institusi internasional, menjalankan bisnis sendiri, menjadi
peneliti, politisi, menteri, atau lainnya)
atau: Menjadi wartawan
internasional yang selalu traveling ke mana saja dan dibayarkan
perusahaan
2) Apakah skills,
pendidikan, atau pengalaman kerja yang harus diperoleh untuk merealisasikan
cita-cita Anda di atas?
Skills: (misalnya:
penguasaan bahasa asing, program komputer tertentu, public speaking, atau
lainnya yang ingin Anda peroleh. Tulis juga rencana aksi tentang
bagaimana Anda dapat memperoleh skills tersebut, misalnya dengan mengikuti
training atau kursus).
Anda dapat menjawab
misalnya: mengambil writing/ grammar class, TOEFL dan IELTS skill
serta pelatihan jurnalistik (online maupun offline) termasuk
belajar foto jurnalistik
Pendidikan: (yang
relevan dengan cita-cita Anda, misalnya MBA, MSc di bidang energy science, PhD
di bidang kebijakan publik, atau lainnya)
Pengalaman: (pengalaman
kerja yang dibutuhkan sebelum ada kemungkinan diterima di institusi
internasional, misalnya bekerja di LSM, public consulting agency, bank
multi-nasional, atau lainnya)
Anda dapat menjawab,
misalnya: bekerja di media lokal sambil menjadi freelance contributor untuk
media cetak/ online nasional berbahasa Inggris seperti the Jakarta Post
3) Adakah keinginan
pribadi yang ingin Anda peroleh?
(contoh: memiliki
cukup waktu luang untuk keluarga, membeli apartemen atau rumah, melanjutkan
studi ke jenjang pasca sarjana, atau lainnya)
Anda bisa menjawab:
melanjutkan S2 Jurusan Komunikasi Internasional di UI
4) Jenis pekerjaan apa
yang menurut Anda sangat ideal dan ingin Anda lakukan (meski misalkan tanpa
dibayar sekalipun)?
(misalnya: pekerjaan
sosial non-profit, industri kreatif seperti advertising, fashion, sebagai
presenter di media elektronik, jurnalistik, atau lainnya)
Mungkin jawaban Anda: Belajar
menulis berita/ artikel dalam bahasa Inggris,
5) Di kota/negara mana
Anda ingin bekerja?
Bandung atau Malang. Atau
negara Jepang, misalnya.
6) Berapa gaji dan
fasilitas (benefits) apa saja yang Anda harapkan?
sebulan Rp 5-10 juta.
Dengan fasilitas berlibur setiap akhir tahun ke beberapa destinasi wisata di
dalam dan luar negeri, tunjangan, rumah, dan mobil. Cuti Hari Raya selama
sepuluh hari
B. Networking,
Networking, Networking
Salah satu hal yang
memudahkan seseorang ‘dilamar’ kerja adalah karena adanya jejaring/ networking
yang baik dengan orang lain. Di zaman orde baru lazim dikenal dengan istilah
‘orang dalam’.
C. Membangun reputasi
online
Agar ‘dilirik’
perusahaan, bangunlah reputasi online sebaik mungkin. Bisa dengan memasang CV
lengkap di media social LinkedIn. Saran Aretha dalam membangun reputasi online
di LinkedIn agar terlihat profesional, pisahkan situs LinkedIn Anda dari situs
pertemanan seperti Facebook dan Instagram.
Pada bagian profile
LinkedIn, cantumkan highlights karir Anda sepadat dan semenarik mungkin. Aretha
sendiri pernah beberapa kali ‘dilamar’ perusahaan internasional karena mereka
membaca portofolinya di LinkedIn.
D. Membuat Video
Resume di YouTube
Saat ini sedang trend
trend para job seekers membuat video CV atau video resume di Youtube yang bisa
diakses dengan gampang. Video CV yang baik harus singkat, padat, berisi
penjelasan tentang kontribusi Anda pada posisi yang dilamar.
Anda harus mampu
meyakinkan HRD perusahaan bahwa Anda adalah kandidat yang layak untuk posisi
tersebut(dengan penjelasan spesifik dan substansif). Selesai selesai membuat
Video Resume, jangan lupa membuat tautan (link) yang tertulis di surat lamaran,
CV, dan LinkedIn Anda.
5. Perhatikan nama
email
Bagi yang sedang
melamar kerja secara online via email, jangan menggunakan nama email yang
terkesan 4L4Y seperti 9u3alay@yahoo.com misalnya. gunakan nama email profesional
atau cukup dengan nama anda sendiri misalnya mia.pratiwi@gmail.com agar
terkesan lebih ‘serius’.
6. Jangan berbohong!
Survey yang dilakukan Korn/ Ferry menunjukkan bahwa
lebih dari 25 persen kandidat berbohong dalam menulis lamaran, termasuk menyatakan
bahwa ia lulusan sebuah universitas bergengsi, padahal kuliahnya tidak pernah
tamat serta mengubah posisi kerja temporary menjadi permanen
7. Do some extra miles
Setelah Anda berhasil diterima bekerja di perusahaan,
LSM atau lembaga internasional yang anda impikan, jangan terlena. Teruslah
belajar sesuatu yang baru dan selalu mengembangkan berbagai potensi diri.
Jika anda ‘hanya’ seorang resepsionis di sebuah kantor
akuntan publik, tidak ada salahnya belajar pembukuan dan komputer akuntansi.
Beberapa perusahaan dan lembaga internasional biasanya menyediakan training
gratis bagi para karyawan mereka.
Anda juga bisa mengerjakan beberapa pekerjaan di luar
tanggung jawab Anda, dengan catatan Anda tidak merasa terbebani melakukan itu.
Hingga pada akhirnya, atasan akan melihat dan menilai kualitas kerja Anda untuk
dipromosikan ke posisi yang lebih tinggi. Selamat mencoba
Sumber: Buku RASBERI
(RAhasia Sukses BERkarir Internasional) ditulis oleh Aretha Aprilia, Ph.D
No comments