Pembuatan Fiber Glass di Kampung Nelayan Sungai Kupah
Pada
hari pertama di Camping Ground Ekowisata Telok Berdiri Sungai Kupah, kami diajak mengunjungi Kampung Nelayan Sungai Kupah , yang tak jauh dari lokasi camping. Adalah Usman (45) seorang nelayan sekaligus
pembuat fiber glass di Kampung Nelayan Sungai Kupah. Usman bercerita,dia telah
menjadi nelayan sejak kecil, mengikuti ayahnya melaut.
“Bahkan,
ayah saya juga meninggal di laut,” kenangnya.
Sore
itu, Usman menerangkan fungsi beberapa alat penangkap ikan, seperti pukat, jala,
dan rawai, kepada para peserta camping ground. Selain sebagai nelayan, Usman
juga memiliki workshop pembuatan fiber glass di belakang rumahnya.
“Sejak
tahun 2010, para nelayan menggunakan
kayu untuk membuat perahu. Karena kayu semakin sulit didapat, akhirnya pada
2012, kami mulai menggunakan fiber glass untuk melapisi kayu. Ternyata, kayu
menjadi lebih awet dan tidak gampang rusak.”
Sejak
2013, Usman dan para nelayan setempat mengganti kayu sebagai bahan utama perahu
mereka, dengan bahan fiber glass. Usman juga membuat pintu air pesanan
pemerintah di kabupaten dan kota di Kalbar, yang terbuat dari fiber glass.
“Harga
per satuan perahu harga tertinggi bisa sampai 25 juta ,tergantung ketebalannya,
dan pintu air harga standar Rp13 juta per buah, ” jelas Usman.
“Untuk
saat ini, kami hanya melayani pesanan dari Kalimantan Barat saja. Untuk di
Kalbar saja pesanan sudah full.”
Usman
juga melayani pemasangan mesin menggunakan gas untuk seluruh Indonesia, pesanan
dari Kementerian ESDM.
“Kalau
bulan Agustus, kami fokus untuk pemasangan nasional.”
No comments