Memotret dengan Hati dan Teknologi
Alhinduan.Com- Adi Balola, begitu pria asal Jepara,
Jawa Tengah, ini akrab disapa. Adi menjelaskan, nama aslinya Supriyadi, sedang
balola diambil dari nama tempat nongkrong terkenal di Jepara. Singkatan dari
‘Barisan Lontang-Lantung’. Adi bercerita, sejak 2012 dia sudah merantau dan
menetap di Balikpapan, Kalimantan Timur, karena urusan pekerjaan. Dan pekerjaan
juga yang membawanya ke Pontianak. Pemilik akun Instagram @adi_balola ini mulai
tertarik dengan dunia photografi sejak 2017.
hasil jepretan Adi Balola |
“Sejak
mengenal dunia fotografi, saya mulai belajar dengan serius. Jadi, bisa di katakan,
sejak 2017 juga mulai belajar mendalami fotografi dengan serius.”
Jika melihat hasil karya Adi, terlihat jelas bahwa dia selalu memotret dengan hati dan teknologi sehingga mendapat hasil foto yang menakjubkan.
hasil jepretan Adi Balola |
Adi
juga bergabung dengan berbagai komunitas gadgetgrapher Kaltim dan nasional seperti
Geonusantara, Geokaltim, Lensanuswantara, Jemberscapers, serta Balikpapan
landscape. beberapa kompetisi foto pernah dia ikuti untuk menambah pengalaman
dan wawasan dalam dunia fotografi.
hasil jepretan adi balola |
“Pernah
beberapa kali menang, tapi masih skala lokal. Jadi nggak perlu disebutkan, ya,”
ujarnya ramah.
hasil jepretan adi balola |
Adi bercerita tentang pengalaman menarik saat dirinya hunting foto. Mulai dari berkejaran dengan cuaca yang mendung hingga pernah suatu saat pas lagi memotret senja di sebuah pantai di Balikpapan, kakinya dililit ular. Adi bersyukur masih selamat.
hasil jepretan adi balola |
Tips mendapat hasil terbaik dari Adi
Balola:
Jangan
pernah berhenti motret.
jangan
pernah terpaku dengan satu angle
foto.
ambil
angle sebanyak kita bisa, setelah itu
baru kita pilih yang terbaik.
Adi
mengaku selama ini hanya memakai smartphone.
Mungkin ke depan dia akan memakai alat yang berbeda, seperti kamera mirrorless.
Saat ditanya, apakah fotografi termasuk hobi yang menguras kantong, Adi
mengatakan, bagi dia, mahal atau murah tergantung
sudut pandang masing-masing orang.
hasil jepretan adi balola |
“Semua
tergantung kebutuhan. Jika kita hanya sekadar hobi, kita bisa belajar mengenal
alat kita untuk menghasilkan foto-foto terbaik. Namun, beda halnya jika kita ingin
serius menjadi seorang fotografer profesional. Bisa dikatakan kita memag harus
mengeluarkan dana yang lebih. Namun itu semua akan sebanding dengan hasil yang
kita dapat,” pungkasnya.
No comments