Selamatkan Ekonomi Rakyat dengan Mendukung Pelaku UMKM Pembuat Kuliner Tradisional Pontianak

Selama dua minggu terakhir, saya mendapat tugas dari sebuah institusi pemerintah di Kalbar (untuk keperluan riset mereka) mendokumentasikan dan membeli berbagai hidangan tradisional khas Melayu Pontianak buatan para ibu pelaku UMKM di Pontianak yang terdampak pandemi Covid-19 sejak Maret 2020 lalu.

Ada empat orang pelaku UMKM yang semuanya perempuan, telah kami pilih untuk dibantu secara finansial dan kami dokumentasikan. Mereka membuat beragam hidangan tradisional khas Melayu Pontianak tempo dulu seperti kue/ kudapan, minuman serta masakan tradisional, mulai dari jajanan rakyat hingga hidangan yang biasa disantap para sultan Pontianak.

Total ada 23 hidangan, terdiri dari satu minuman khas Melayu Pontianak, sembilan jajanan rakyat, dua jenis sayuran, enam jenis makanan berat, satu jenis sambal dan empat jenis makanan khas Istana Kadariah Kesultanan Pontianak yang merupakan perpaduan makanan Belanda-Arab. Seru sekali!

Mari kita ulas satu per satu, dimulai dari minuman. Mari kita ulas satu per satu, dimulai dari minuman.

Air Serbat

Minuman berupa air serbat ini kaya akan berbagai rempah tradisional yang menyehatkan. Minuman ini terbuat dari bahan utama kulit Kayu Secang atau Kayu Sepang  yang  jika direbus dalam air mendidih akan keluar warna merah alami dari si kayu tadi. Rempah lainnya berupa kapulaga, jahe, kayu manis, cengkih, dan biji selasih.


Ibu Nur Asma pembuat Air Serbat


 

bahan utama membuat Air Serbat

Dalam tradisi Melayu Pontianak dan Melayu Sambas, air serbat disajikan dalam acara besar seperti pernikahan yang menggunakan adat makan saprahan.

warna merah alami berasal darikayu secang


Tuan rumah akan menghidangkan air serbat ke para tamu saat acara hampir selesai agar setelah meminumnya si tamu segera pulang. Karena itulah air serbat juga dikenal sebagai ‘air pengusir’.


Sembilan  jajanan rakyat terdiri atas beragam kue tradisional khas Melayu Pontianak tempo dulu seperti: Na’am Sidi, kue talam, kue nagesari gelodok, putri salat, seri pandan, labu maizena, bingke telur, bingke pandan, serta roti kap isi nenas. kita ambil satu contoh yang paling unik dan jarang diketahui orang yakni Kue Na’am Sidi.

Kue Na’am Sidi

Tidak diketahui secara pasti sejarah penamaan kue yang terdiri dari bahan utama berupa ubi manis atau ubi rambat/ ubi jalar ini. di dalam ubi berisi gula merah. rasanya sangat manis dan gurih. kue ini juga mengenyangkan karena terbuat dari ubi rambat.

proses pembuatan kue Na'am Sidi



Ibu Syf Zubaidah pembuat Na'am Sidi



Kue khas Istana Kadariah Pontianak ada 4 buah, yakni: bolu/ baulu super manis bernama Singkep-Singkep, kue Batang Burok, Korket Kepal berisi potongan daging sapi dan wortel, dan tart cokelat.

Bolu Singkep-Singkep

Bolu Singkep-Singkep terdiri dari bolu dan saos susu. Bahan pertama untuk membuat bolu terdiri dari telur ayam 10 butir, tepung terigu ½ kilogram, mentega ½ kilogram, gula pasir 2 ons serta Susu Kental Manis ½ kaleng. sedang bahan untuk saos terdiri dari telur ayam 10 butir, susu kental manis 1 kaleng, kapulaga 1 bungkus kecil, kembang PK 2 kantong, cengkih 1 kantong kecil, selai stroberi ukuran sedang  2 botol dan tepung terigu 2 sendok makan. Kebayang, kan, seperti apa manisnya?




bahan Singkep-singkep


Bolu Singkep-Singkep yang sudah diolles selai stroberi



Ibu Syf  Maimunah Alkadri pembuatan Bolu Singkep-Singkep


Untuk sayuran berupa Sayur Dalcah yang merupakan perpaduan Istana Kadariah dan Timur Tengah. juga ada Semur Daging yang diadaptasi dari menu warisan Belanda, dan terakhir Ikan Patin Masak Cuek khas Istana Kadariah dan Melayu Pontianak.


Ibu Maryam Alhinduan membuat Ikan Patin Masak Cuek khas Istana Kadariah Pontianak

Ibu Maryam Alhinduan pembuat Sayur Dalcah


Lalu ada dua jenis bubur yang sama-sama unik, Bubur Rempah atau disebut juga Bubur Lambok yang sangat lezat dan penuh rempah serta Bubur Asyura yang rasanya manis. bubur Asyura selalu dibuat oleh masyarakat Pontianak khususnya Pontianak Timur (Tanjung Raya I) untuk memperingati Hari Asyura setiap tanggal 10 Muharram.

Bubur Asyura

10 Muharram merupakan Peristiwa Karbala yakni terbunuhnya Imam Husein RA cucu Rasulullah Muhammad Saw di Karbala. Para penganut mazhab Syiah di Iran, Irak, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya selalu memperingati Hari Asyura secara besar-besaran dengan ritual khas mereka.

bahan Bubur Asyura


Berhubung di Pontianak mayoritas menganut Islam Sunni (bukan Syiah) dan ajaran Nahdatul Ulama yang dibawa dan disebarkan oleh para habaib-termasuk para sultan Pontianak, maka warga cukup memperingati Hari Aasyura dengan membuat Bubur Asyura dan saling memberi antar tetangga.


Bubur Asyura dengan 7 bahan utama


Bubur ini rasanya sangat manis dan biasanya terdiri dari tujuh bahan utama, meskipun ada yang membuatnya hanya dengan lima bahan  utama saja atau bahkan ada yang menambahkan dengan durian dan cempedak. keluarga besar saya pun setiap tahun selalu membuat Bubur Asyura dengan memakai tujuh bahan utama yakni: kacang tanah, kacang merah besar, kacang merah kecil, kacang hijau, jagung, ubi manis atau ubi rambat, dan mutiara.


Bubur Rempah  (Bubur Lambok)


bubur rempah


Bubur rempah terbuat dari bahan-bahan berupa beras sebanyak tiga  kaleng (menggunakan kaleng bekas susu kental manis), santan ½ liter, telur ayam tiga buah, serta beberapa rempah utama seperti Cengkih, Pala, Kayu Manis, Kunyit, Kapulaga, Ketumbar, Jintan, Adas manis, Keminting, bawang putih, bawang merah, serta daun sup (untuk toping) dengan takaran sesuai selera. bubur ini berwarna kuning dan kental tanpa kuah. rasanya sangat nikmat dan bikin ketagihan.

Hidangan 'Berat'

Hidangan ‘berat’ terdiri dari Nasi Lemak, Nasi Mandhi (menggunakan beras Bashmati) dadar dengan kuah ayam kari/ ayam rempah, serta ketan putih yang diberi kuah durian atau dinamai Serawe Durian. 

Nasi Lemak

Nasi lemak ini mirip dengan nasi uduk karena sama-sama memakai santan. namun terdapat perbedaan utama pada lauknya. Bahan utama Nasi Lemak terdiri dari beras 1 kilogram, Santan 100 mil, kacang tanah ¼ kg, ikan teri 1 ons, serta berbagai rempah seperti cengkih, pala, kayu manis, kapulaga, dan daun pandan secukupnya (sesuai selera). Nasi Lemak disantap dengan lauk berupa sambal udang.

nasi lemak


 semua foto oleh Vivi Al Hinduan



No comments

Powered by Blogger.